Sabtu, 10 Maret 2012

soal LCC 4 Pilar


TERUSLAH BERLARI HINGGA ENGKAU MERAIHNYA!!!

1.     Berapakah jumlah panitia Ad Hoc I?
a.      54                                                      c. 35
b.     45                                                      d. 53

2.     Kapankah dilakukan perubahan kedua UUD NRI 195?
a.      7-18 Agustus 2000                            c. 1-9 November 2000
b.     14-21 Oktober 2000                          d. 1-11 Agustus 2002

3.     Berikut ini adalah kewenangan MPR, kecuali ....
a.      Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
b.     Melantik Presiden dan/ atau wakil presiden
c.      Memberhentikan Presiden dan/ atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut undang-undang
d.     Memilih wakil presiden dari tiga calon yang diusulkan presiden apabila terjadi kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya.

4.     Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan ... .
a.      DPR                                                   c. DPD
b.     MK                                                    d. MA

5.     Siapakah yang memiliki wewenang mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri?
a. DPR                                                     c. MA
b. MK                                                      d. Presiden

6.     Siapakah yang berwewenang mengusulkan calon hakim agung?
a.      KY                                                     c. DPR
b.     Presiden                                             d. MK

7.     Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
Merupakan bunyi pasal ....
a.      25                                                       c. 26(1)
b.     25A                                                    d. 26(2)          
                                  
8.     Batang tubuh UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebelum perubahan adalah ...
a.      16 bab, 37 pasal, 94 ayat, 4 pasal aturan peralihan, 2 ayat aturan tambahan
b.     18 bab, 37 pasal, 49 ayat, 4 pasal aturan peralihan, 2 ayat aturan tambahan
c.      16 bab, 37 pasal, 49 ayat, 4 pasal aturan peralihan, 2 ayat aturan tambahan
d.     16 bab, 37 pasal, 49 ayat, 2 pasal aturan peralihan, 4 ayat aturan tambahan

9.     Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Tertera pada ... .
a.      Pasal 31(1)                           c. Pasal 32(1)
b.     Pasal 31(2)                           d. Pasal 32(2)

10.  Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.
a.      Pasal 37(5)                            c. Pasal 37(3)
b.     Pasal 37(4)                            d. Pasal 37(2)

11.  Anggota komisi yudisial diangkat dan diberhentikan oleh ... dengan ... DPR.
a.      Mahkamah Agung, usul               c. Mahkamah Agung, persetujuan
b.     Presiden, saran                             d. Presiden, persetujuan

12.  Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
a.      Pasal 28A                                      c. Pasal 28B
b.     Pasal 28F                                      d. Pasal 28G

13.  Hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam usaha pertahanan dan keamanan negara diatur dalam ... .
a.      Pasal 30(1)                                    c. Pasal 30(3)
b.     Pasal 30(2)                                    d. Pasal 30(4)

14.  Bunyi pasal 32 (2) yaitu ... .
a.      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
b.     Lagu kebangsaan ialah Indonesia raya
c.      Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
d.     Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

15.  Negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa. Tertera pada pasal ... .
a.      29(1)                                                  c. 30(1)
b.     29(2)                                                  d. 30(2)

16.  Berikut ini adalah dasar yuridis Amandemen UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, kecuali ... .
a.      Pasal 37 UUD 1945                      c. TAP MPR No. IX/MPR/2000
b.     TAP MPR No. XI/MPR/1999       d. TAP MPR No. XI/MPR/2001

17.  Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Tertera pada ... .
a.      Pasal 11(1)                                    c. Pasal 11(2)
b.     Pasal 10                                        d. Pasal 12
18.  Kesepakatan dasar mengenai proses perubahan UUD Negara Republik Indonesia tahun  1945, kecuali ... .
a.      Tidak mengubah pembukaan UUD 1945
b.     Perubahan dilakukan dengan cara “referendum”
c.      Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal
d.     Mempertegas sistem presidensiil

19.  Wewenang presiden sebagai kepala negera yang mendapat pertimbangan dari DPR, kecuali ... .
a.      Mengangkat duta                          c. Memberi grasi dan rehabilitasi
b.     Menerima duta                             d. Memberi amnesti dan abolisi

20.  Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya ... dalam lima tahun di ibukota negara.
a.      Sekali                                            c. Tiga kali     
b.     Dua kali                                        d. Empat kali

Isian singkat:
1.     Perubahan ketiga Undang-undang Dasar 1945 dilakukan dari tanggal .... sampai .... November 2001
2.     Bagaimanakah sistematika Undang-undang Dasar 1945 setelah perubahan?
3.     Alat negara yang bertugas mempertgahankan, melindungi, memelihara keutuhan dan kedaulatan negara adalah ... .
4.     Referendum diatur dalam Tap MPR No....
5.     Bahasa Indonesia ialah bahasa Indonesia, pernyataan ini terdapat pada pasal ... .

Apakah perbedaan antara “diatur dengan” dan “diatur dalam” undang-undang? 

Rabu, 22 Februari 2012

Duhai engkau yang tergoreskan di Lauhul Mahfudz-Nya...


            Sungguh, kebesaran Tuhanku yang mana yang pantas kusangsikan? Bukankah segalanya telah tertulis rapi di catatan takdir-Nya? Segalanya tentang engkau, tentang daku, tentang kita. Tentang sebuah cerita penantian yang tak kutahu di mana akhirnya.
            Engkau. Engkau. Engkau. Sebuah kata yang terkadang menguras hati. Laksana bayang-bayang di balik pelita malam.  Namun, terlalu sulit bagiku tuk menangkap bayangmu. Aku sadar, bayangmu hanyalah fatamorgana. Bayangmu sebuah ilusi yang kan jadi nyata. Namun, belumlah saatnya kita bersua. Biarlah tabir waktu yang kan menyatukan kelak dalam sebuah bahagia yang membuncah, dalam naungan indahnya sinar fajar yang merona.
            Engkau, Ikhwan yang dalam bisu kurindu, dalam gelap kucari, dalam sepi kunanti. Lagi-lagi aku terbangun, tersadar, lalu terjaga. Dan... “Di mana kau? Bagaimana kabarmu?  Baik-baik sajakah? Jangan menangis, jangan bersedih.”
            Duhai ikhwan, tahukah dikau? Aku masih di sini. Ya, masih di sini menanti engkau. Adakah di sana kau juga menantiku? Wallahu a’lam.
            Sesungguhnya tak pantaslah aku menantimu. Siapalah aku? Aku hanya wanita biasa yang tak luput dari segala kekurangan. Wajahku tak secantik wanita dambaanmu. Aku tak mungkin menjelma menjadi Cleopatra yang menaklukkan sesosok Julius Caesar. Bukanlah paras elok nan menawan yang ku punya, hanyalah wajah standar yang tak mampu menyembunyikan setiap ungkapan suka dan duka. Tapi sungguh, aku mensyukuri karunia ini. Bukankah Allah telah menciptakan makhluk dalam bentuk yang sebaik-baiknya? Hanyalah kecantikan hati yang abadi, dan semoga aku mampu meraihnya. Aku juga bukanlah wanita hebat yang menjadi pujaan umat. Aku hanya seorang insan yang terus mencoba berbenah diri. Dengan ikhtiar dan tawakal, semoga Allah meridhoi setiap langkah kecilku. Amin.
            Ya Akhi, ana ahabbaka fillah. Biarlah ungkapan cintaku padamu indah pada waktunya. Sesungguhnya cintaku padamu hanyalah bagian dari cinta yang hakiki, cinta kepada pencipta segala cinta. Namun, semoga cinta kita kelak kan terikat dalam satu bahtera kecil. Bahtera yang akan mengantarkan cinta kecil ini kepada jannah-Nya.
            Wahai calon imamku kelak, persiapkanlah dirimu. Aku tak menuntut hartamu. Aku tak meminta tahtamu. Cukuplah iman dan islammu yang kan menjadi petunjuk arah bahtera kita. Janganlah pernah kau biarkan Al Qur’an di rumahmu gersang, terkalahkan oleh lembaran tebal ilmu dunia. Siramlah hatimu dengan al qur’an. Ku ingin kelak kau mengajarkan kepada anak-anakku mengeja huruf alif, membaca huruf ba, menulis huruf ta, dan menanamkan pribadi yang qur’ani.
            Duhai calon ayah dari anak-anakku, jagalah dirimu baik-baik. Insya Allah aku akan tetap di sini menyiapakan segalanya untukmu, untuk anak-anak kita. Doakanlah aku agar kelak pantas menjadi sosok yang kau damba, sosok yang insya Allah akan menjaga kesetiaan walau tiadalah seperti para teladan Khadijah, Aisyah, dan Fatimah putri Rasul. Dan di sini aku tetaplah wanita biasa yang tak pantas kau puja-puja melebihi cintamu pada Tuhanku, Allah Azza Wa Jalla.
22 Februari 2012 (21:08)